Saat Anda mencapai ujung lorong, Anda akan menemukan tiga kolam bundar yang dikelilingi daun sagu. Kolam-kolam ini dikenal sebagai Bhukhere dalam bahasa Sentani, yang berarti “pagar air danau”—di mana “bhu” berarti air danau, dan “khere” berarti pagar.

Bhukhere adalah teknik budidaya ikan tradisional yang berkelanjutan, yang meniru habitat alami ikan asli di Danau Sentani. Setiap kolam dibuat dari kayu atau bambu, berbentuk seperti pagar bundar, dan diisi dengan lapisan daun sagu yang berfungsi untuk menarik ikan sekaligus memberikan perlindungan. Struktur buatan ini mereplikasi kondisi alami tempat ikan dapat bersarang, memastikan mereka mendapatkan cukup makanan dan perlindungan untuk berkembang biak.

Alat untuk Keseimbangan Ekosistem dan Keberlanjutan

Pembuatan Bhukhere bukan sekadar teknik, tetapi juga bentuk pengelolaan ekosistem yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem Danau Sentani. Dengan menyediakan lingkungan yang aman dan terkendali bagi ikan untuk bersarang dan tumbuh, Bhukhere membantu mempertahankan populasi ikan asli yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati danau.

Secara historis, Bhukhere digunakan oleh masyarakat Sentani untuk melindungi dan mengelola stok ikan di danau. Teknik ini memastikan pasokan ikan yang stabil dan berkelanjutan untuk berbagai acara budaya penting, seperti Natal, ulang tahun desa, dan upacara adat—semuanya dilakukan sambil tetap menjaga keseimbangan ekosistem danau.

Dengan menciptakan “suaka ikan” alami, Bhukhere memiliki dua tujuan utama: melestarikan ekosistem Danau Sentani yang rapuh dan menyediakan sumber makanan yang andal bagi masyarakat. Praktik ini juga membantu mencegah penangkapan ikan yang berlebihan di danau dengan memungkinkan populasi ikan untuk beregenerasi dan tumbuh dalam lingkungan yang aman dan terkendali.

Simbol Kekuatan dan Kerjasama Komunitas

Pembangunan Bhukhere adalah upaya bersama, yang menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat Sentani bekerja sama untuk melindungi lingkungan mereka. Pembuatan habitat ikan ini membutuhkan kolaborasi di antara anggota komunitas, di mana setiap orang memainkan peran penting dalam menciptakan struktur dan memastikan fungsinya berjalan efektif. Upaya bersama ini tidak hanya mempererat ikatan sosial tetapi juga memperdalam hubungan antara masyarakat dan lingkungannya.

Membuat Bhukhere adalah bentuk pelestarian budaya, di mana pengetahuan tradisional diwariskan dari generasi ke generasi. Praktik ini menekankan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan—sebuah cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sambil menjaga kesehatan danau beserta ekosistemnya. Ini adalah bukti hidup bagaimana masyarakat Sentani menggunakan kearifan tradisional untuk melindungi lingkungan, memastikan sumber daya alam mereka tetap melimpah untuk generasi mendatang.