Ohote : Piring Kayu Tradisional Untuk Menyajikan Ikan dalam Budaya Sentani
Dalam budaya Sentani, masyarakat menggunakan piring kayu besar yang dikenal sebagai hote untuk menyajikan ikan. Ketika orang Sentani makan, papeda disajikan dalam satu helai/sempe, sementara ikan disajikan di atas satu hote, mengundang seluruh keluarga untuk berkumpul dan berbagi makanan. Praktik ini memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan sosial Sentani, di mana makan bersama bukan hanya…
Dalam budaya Sentani, masyarakat menggunakan piring kayu besar yang dikenal sebagai hote untuk menyajikan ikan. Ketika orang Sentani makan, papeda disajikan dalam satu helai/sempe, sementara ikan disajikan di atas satu hote, mengundang seluruh keluarga untuk berkumpul dan berbagi makanan.
Praktik ini memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan sosial Sentani, di mana makan bersama bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk memperkuat ikatan keluarga dan komunitas. Dalam budaya Sentani, terdapat filosofi yang dikenal sebagai helay mbay, hote mbay, yang menyatakan bahwa makanan tidak hanya dimaksudkan untuk memuaskan rasa lapar fisik kita, tetapi juga untuk memperkuat ikatan keluarga dan komunitas saat dibagikan bersama.
Helay Mbay, Hote Mbay – Makanan untuk Memperkuat Ikatan
Filosofi helay mbay, hote mbay berarti satu helay, satu hote. Filosofi ini mengajarkan kita bahwa berbagi makanan adalah waktu untuk terhubung, berkomunikasi, dan merayakan kebersamaan. Baik helai maupun hote adalah simbol penting dari nilai ini—mereka bukan hanya alat untuk menyajikan makanan, tetapi juga alat untuk menghubungkan hati anggota keluarga dan komunitas.
Di Isasai, kami bertujuan untuk menghidupkan kembali filosofi ini dengan menyajikan hidangan kami menggunakan helai dan hote. Saat Anda berkumpul di meja, kami mengundang Anda untuk merasakan kebersamaan dan ikatan yang terbentuk melalui setiap hidangan yang kami sajikan, dan untuk mengingat pentingnya makan dari satu helay, satu hote (Helay Mbay, Hote Mbay) untuk memperkuat hubungan satu sama lain.
Daftar Isi
- ISASAI: Lebih dari Sekadar Nama
- Menyelami Seni dan Simbolisme Sentani
- Keunikan Kerajinan Tradisional di Area Cuci Tangan
- Jelajahi Keanekaragaman Hayati Danau Sentani
- Bhukhere: Habitat Ikan Tradisional yang Menjaga Ekosistem dan Mempererat Ikatan Komunitas
- Alat untuk Sagu Bakar: Sekilas tentang Tradisi Kuliner Sentani
- Dinding Nibun (Oncossperma Tigillarium)
- Atap yang Terbuat dari Daun Sagu Anyaman
- Helai (Sempe) – Simbol Tradisi dan Kebijaksanaan Sentani
- Ohote : Piring Kayu Tradisional Untuk Menyajikan Ikan dalam Budaya Sentani
- Hele: Wadah Tanah Liat Tradisional untuk Menyimpan Tepung Sagu Segar dalam Budaya Sentani
- Ebhe Hele: Pot Keramik untuk Memasak Sup Ikan Hitam dalam Budaya Sentani
- Ifah dan Khayi: Perahu Kayu Tradisional Milik Masyarakat Sentani
- Paddel Pria dan Wanita Sentani: Simbol Peran Gender
- Tifa dengan Ukiran Tradisional Sentani dan Stik Drum yang Terbuat dari Kulit Soa-Soa atau Komodo