Kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini tidak seharusnya menjadi masalah besar di Papua, karena kita memiliki banyak pangan lokal yang melimpah, seperti sagu dan umbi-umbian. Sayangnya, perubahan pola makan di kalangan masyarakat Papua, terutama generasi muda, telah membuat nasi menjadi simbol utama dalam hidangan sehari-hari.
Meskipun harga beras naik, dagangan mama-mama yang menjual pangan lokal seperti sagu, pisang, dan ubi tidak lantas menjadi lebih laris. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pangan lokal tersedia, masyarakat sudah terlanjur terbiasa dengan konsumsi beras sebagai makanan utama.
Baca selengkapnya di https://www.mongabay.co.id/2024/03/04/harga-beras-naik-dari-papua-ingatkan-jangan-sampai-jadi-alasan-lancarkan-food-estate/